Hidup Berkelanjutan dalam Harmoni dengan Alam

21 May 2021Info Kesehatan

Beranda 9 Info Kesehatan 9 Hidup Berkelanjutan dalam Harmoni dengan Alam

“Hanya satu bumi – hidup berkelanjutan dalam harmoni dengan alam.” Itulah tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2022. Ini adalah tentang hidup berkelanjutan dalam harmoni dengan alam dan kebutuhan untuk mengubah gaya hidup yang lebih hijau. Yakni, hidup bersahabat dengan alam. Pokoknya, kita semua dapat membuat pilihan cerdas untuk dunia yang lebih baik.

Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) di Indonesia dalam siarannya menyerukan pesan persatuan untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni 2022. “Kita hanya memiliki satu bumi – hidup berkelanjutan dalam harmoni dengan alam.”

Dalam siaran video, UNDP Indonesia mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari solusi krisis lingkungan hidup. Dalam video tersebut, mereka menyampaikan pesan dalam bahasa isyarat dan bahasa ibu mereka, seperti bahasa Indonesia, Padang, Toraja, Swahili, Mandarin, dan Inggris.

Ucapan pesan itu disampaikan seraya memegang tanaman sebagai simbol dari perlunya pertumbuhan dan pembangunan. “Tindakan cepat akan dapat memelihara planet ini secara berkelanjutan dan memberi kita hasil yang harus dilindungi,” kata John Kimani, anggota staf UNDP Indonesia dari Kenya yang berbicara dalam bahasa Swahili.

“Merawat planet kita akan memulihkan ekosistem, tetapi kita tidak bisa melakukannya sendiri,” disampaikan Sakina Tarmizi, staf UNDP Indonesia yang berbicara dalam bahasa Padang.

Stockholm+50 Tahun

Peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2022 ini, menandai 50 tahun sejak Konfrensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia yang diselenggarakan di Stockholm, Swedia. Inilah konfrensi dunia pertama yang menjadikan lingkungan hidup sebagai isu utama.

Stockholm+50 tahun ini berisi seruan aksi gelombang besar dari suara massa di selurug dunia. Ada 50.000 orang di 56 negara berpartisipasi dalam Konsultasi nasional Lingkungan di UNDP.

Stockholm+50

Menjelang konferensi Stockholm+50, lebih dari 50.000 orang berbicara di 250 konsultasi nasional yang mencakup 56 negara (Foto UNDP/Mohamed Diawara).

“Rekomendasi dan komitmen Stockholm+50 perlu diterjemahkan ke dalam perubahan di lapangan melalui konsultasi, inkulsi, dan solidaritas yang adil dan efektif di seluruh negara di antara semua warga negara,” ungkap Georgina Smith, Konsultan Alam, Iklim dan Energi, UNDP.

Georgina Smith, dalam tulisannya menyebutkan bahwa di tengah krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya yang terjadi di seluruh dunia – mulai dari konflik hingga krisis iklim dan keanekaragaman hayati serta pandemi global – kebutuhan untuk menciptakan planet yang lebih sehat bagi semua tidak pernah lebih mendesak.

Dalam menjelang acara “Stockholm+50 (3 Juni 2022), disampaikan bahwa planet yang sehat untuk kemakmuran semua – tanggung jawab kita, kesempatan kita,” yang diselenggarakan bersama oleh Swedia dan Kenya bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2022, warga di seluruh dunia menyerukan aksi.

Lebih dari 50.000 orang berbicara di 250 konsultasi nasional yang mencakup 56 negara di seluruh dunia. Dari peluang hingga tantangan mendesak, peserta dari berbagai lapisan masyarakat menyuarakan keprihatinan dan prioritas yang mereka yakini harus ditangani di acara Stockholm+50 dan seterusnya. Konsultasi berlangsung baik secara langsung maupun dalam pertemuan virtual, yang dipimpin oleh pemerintah dan didukung oleh UNDP antara lain, membangun platform dan jaringan global UNDP untuk melibatkan sebanyak mungkin perwakilan pemangku kepentingan.

Saksikan rangkuman satu menit dari Konsultasi Nasional dalam video di bawah ini:

Empat Take-Away Stockholm+50

Menurut Georgina Smith, ada empat take-away teratas dari konsultasi massal Stockholm+50, yaitu:

  1. Seruan untuk kemitraan yang lebih kuat untuk mengatasi tantangan.

Sebagai bagian dari Dekade Aksi untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, diperlukan kemitraan yang memperkuat kapasitas, dan mempromosikan transfer teknologi, transformasi digital, dan kerja sama Utara-Selatan dan Selatan-Selatan. Solusi terpadu dan tangguh diperlukan untuk menanggapi berbagai krisis planet yang terkait dengan alam, iklim dan energi serta meningkatnya risiko seputar kerawanan pangan dan energi, kerapuhan dan konflik, kemiskinan dan ketidaksetaraan.

  • Seruan untuk partisipasi yang transparan dan inklusif antara pemerintah dan masyarakat sipil.

Dari tata kelola lingkungan yang lebih kuat hingga partisipasi publik yang lebih baik, suara dari konsultasi nasional menyerukan lebih banyak akses ke informasi dan kepemilikan yang lebih kuat atas hasil lingkungan. Mereka menyadari perlunya peningkatan pengumpulan data, diagnostik, basis bukti, dan pengetahuan risiko untuk menginformasikan pengambilan keputusan demi kebaikan lingkungan.

Mereka mendorong keterlibatan yang berarti dari semua warga negara. Mulai dari pemerintah, sektor swasta dan masyarakat sipil, hingga perempuan dalam peran kepemimpinan, pemuda, masyarakat adat, komunitas lokal, penyandang disabilitas, dan lainnya.

  • Perlunya lebih banyak pendidikan dan kesadaran lingkungan: 

Para peserta menyoroti perlunya pendidikan lingkungan dan iklim, pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Pemangku kepentingan nasional menyoroti perlunya transisi yang adil dan inklusif menuju pembangunan yang lebih hijau dan tangguh, yang harus mencakup dukungan yang ditargetkan kepada pekerja di seluruh sektor formal dan informal dan keluarga mereka yang mungkin terkena dampak negatif dari transformasi ekonomi, dengan fokus khusus pada kesetaraan gender dan pada kelompok yang hidup dalam konteks rentan dan terpinggirkan.

  • Panggilan untuk pembiayaan yang menentukan dan peluang hijau:

Para peserta menyerukan pengelolaan keuangan lingkungan dan iklim yang lebih cerdas dan lebih efektif, termasuk penggunaan kembali subsidi yang merugikan. Mereka menyoroti perlunya pemerintah untuk membuka dan mempromosikan pekerjaan hijau, bisnis hijau dan inovasi pemuda yang didukung oleh teknologi digital untuk mempercepat implementasi aksi lingkungan dan iklim.

Pendanaan lingkungan diperlukan dari semua sumber – domestik dan internasional, publik dan swasta, dan hibrida. Ini termasuk dukungan untuk menyesuaikan target dan metrik nasional, untuk mereformasi sistem ekonomi dan arus investasi menuju konsumsi dan produksi dan sirkularitas yang lebih berkelanjutan, dan untuk mengurangi jejak lingkungan dari sektor berdampak tinggi seperti makanan, energi, ekstraktif, pariwisata, transportasi dan infrastruktur. .

Semua peserta menyerukan tindakan transformatif yang berani. Rekomendasi dan komitmen Stockholm+50 perlu diterjemahkan ke dalam perubahan di lapangan melalui konsultasi, inklusi dan solidaritas yang adil dan efektif di seluruh negara dan di antara semua warga negara.

Konsultasi tersebut mencakup tiga tema utama Stockholm+50:

Merefleksikan kebutuhan mendesak akan tindakan untuk mencapai planet yang sehat dan kemakmuran semua orang.

Mencapai pemulihan yang berkelanjutan dan inklusif dari pandemi penyakit coronavirus (COVID-19).

Mempercepat implementasi dimensi lingkungan dari pembangunan berkelanjutan dalam konteks dekade aksi dan penyampaian untuk pembangunan berkelanjutan.

Pemuda tetap menjadi suara kritis sebagai pewaris pengambilan keputusan dekade ini dan mewakili bagian yang signifikan dari audiens konsultasi nasional. 

Analisis awal data konsultasi menunjukkan bahwa 11 persen peserta berusia 18 tahun atau lebih muda, dan 50 persen berusia 30 tahun atau lebih muda. Simak pendapatnya dalam video di bawah ini:

Itulah seruan terkait aksi hidup berkelanjutan dalam harmoni dengan alam. Tema inilah yang harus jadi renungan kita semua dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 5 Juni 2022 ini.  Bagaimana dengan Anda terkait memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini?

Arda Dinata

Print Friendly, PDF & Email

Berita Sebelumnya

Vaksinasi MPOX untuk Kelompok Resiko Tinggi: LSL dan GBMSM

Vaksinasi MPOX untuk Kelompok Resiko Tinggi: LSL dan GBMSM

Pemberian vaksin Mpox di Indonesia hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal pemberian vaksin cacar dan Mpox. Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Prima...

Alat Kontrasepsi Hanya untuk Pasangan yang Sudah Menikah

Alat Kontrasepsi Hanya untuk Pasangan yang Sudah Menikah

Jakarta, 6 Agustus 2024 Pemerintah telah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan. Salah satunya memuat upaya pemerintah meningkatkan layanan promotif dan preventif atau mencegah masyarakat menjadi...

Tekan Konsumsi Perokok Anak Dan Remaja

Tekan Konsumsi Perokok Anak Dan Remaja

Jakarta, 2 Agustus 2024 Aturan pengendalian zat adiktif produk tembakau yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menjadi sorotan publik. Khususnya, aturan...