Rabu 18 September 2019, Loka Litbangkes Pangandaran kedatangan tamu-tamu cilik dari RA AL Huda Emplak Pangandaran. RA merupakan singkatan dari Raudatul Athfal, yakni pendidikan dini setingkat dengan Taman Kanak-kanak (TK). Tujuan kedatangan rombongan anak-anak usia dini tersebut untuk berkunjung ke wisata Ilmiah Loka Litbangkes Pangandaran.
Rombongan disambut oleh tim wisata Ilmiah setelah tiba di depan halaman kantor Loka Litbangkes Pangandaran. Sesi foto bersama tidak lupa digelar sebagai salah satu tradisi untuk setiap tamu wisata ilmiah. Setelah sesi foto bersama selesai kemudian rombongan diarahkan untuk menonton film animasi tentang nyamuk di gedung theater Loka Litbangkes Pangandaran.
Sesi acara di Gedung Sinema terdiri dari nonton film animasi nyamuk dan tanya jawab dengan tim wisata ilmiah. Anak-anak tampak asik menonton film animasi nyamuk yang berdurasi sekitar 20 menit. Sesi tanya jawab tidak kalah menariknya. Walaupun terlihat malu-malu pada awalnya, sebagian besar anak-anak tampak antusias mengacungkan tangannya untuk mengajukan dan menjawab pertanyaan. Sesi yang dipandu oleh Ibu Firda Yanuar dari tim wisata ilmiah ini tampak menarik perhatian anak-anak. Pertanyaan mengenai cara agar nyamuk tidak ada di dalam rumah dijawab antuasias oleh anak-anak. Salah satunya Azka. Ia dengan lantang ia menjawab, dengan obat nyamuk. Tidak pelak lagi jawabannya tersebut mengundang tawa seluruh penonton yang hadir saat itu. Obat nyamuk memang sudah lazim digunakan untuk mengusir nyamuk secara instan di masyarakat. Wisata ilmiah Loka Litbangkes, selain untuk media diseminasi hasil-hasil penelitian, juga untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Pemberantasan sarang nyamuk, misalnya dengan menguras bak mandi, akan meningkatkan kesehatan lingkungan.
Pertanyaan-pertanyaan lainnya dari anak-anak RA Al Huda Emplak tidak kalah menggelitik. Apakah nyamuk mempunyai gigi, jenis kelamin nyamuk, kenapa nyamuk suka dengan air dan sebagainya mengindikasikan rasa ingi tahu terhadap serangga kecil ini yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Setiap pertanyaan dijawab lugas dengan bahasa yang mudah dimengerti. Penyajian materi wisata ilmiah disesuaikan dengan setiap segmentasi pengunjung mulai dari pendidikan usia dini, tinggi hingga masyarakat umum.
Kegiatan edukatif dengan kemasan rekreasi ala wisata ilmiah diharapkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat. Salah satu wahananya, Museum Nyamuk, telah menjadi salah satu ikon wisata di kawasan Pantai Pangandaran. [DAC]