Menteri Budi Lantik 8 Eselon II dan 26 Direksi Rumah Sakit

1 Aug 2024Berita

Beranda 9 Berita 9 Menteri Budi Lantik 8 Eselon II dan 26 Direksi Rumah Sakit

Jakarta, 31 Juli 2024

Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin melantik pejabat pimpinan tinggi pratama dan direksi rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI di ruang Auditorium Siwabessy, gedung Prof. Sujudi, Jakarta, Rabu (31/7/2024). Pelantikan ini merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan seleksi dan rotasi/mutasi di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Dalam sambutannya, Menkes Budi menekankan pentingnya fokus pada program-program utama transformasi kesehatan. Menkes Budi telah memilih program yang akan dimonitor secara personal hingga program tersebut selesai, di antaranya pengembangan laboratorium kesehatan masyarakat atau Public Health Lab.

Public Health Lab akan dilakukan di Balai Besar Kesehatan Masyarakat. Public health lab akan memiliki dua fungsi utama, yaitu mendukung layanan laboratorium untuk penyakit-penyakit menular dan melakukan surveilans untuk layanan deteksi dini penyakit.

“Jadi, kalau ada outbreak atau potensi outbreak atau ada indikasi outbreak, adalah tugas laboratorium kesehatan masyarakat untuk dapat mendeteksi secara dini dan cepat,” kata Menkes Budi.

Menkes Budi menjelaskan, jaringan public health lab telah disusun dan telah meminta bantuan dari CDC untuk memulai layanan dari level puskesmas. Sebanyak 10.000 puskesmas akan memiliki tugas dan fungsi sebagai lapis atau layer pertama dari layanan public health lab. Selain itu, jaringan public health lab akan dibangun di 514 kabupaten/kota.

“Jadi, 10.000 puskesmas akan memiliki tugas dan fungsi sebagai layer pertama dari layanan publik health lab kita. Untuk fungsinya, pertama tadi, fungsi surveilans, kemudian nanti kita akan bangun di 514 kabupaten/kota jaringan public health lab atau laboratorium kesehatan masyarakat. Kemudian, di seluruh provinsi, kita juga akan bangun,” kata Menkes Budi.

Menkes Budi melanjutkan semua alat deteksi dini akan dilengkapi mulai tahun ini.

Layanan-layanan deteksi dini ini harus menjadi perhatian pejabat eselon II yang baru saja dilantik. Hal ini agar Balai Besar Kesehatan Masyarakat dapat mendukung secara baik skrining dan deteksi dini baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular, sehingga intervensi medisnya dapat dilakukan lebih dini dan tanpa membebani rumah sakit.

Menteri Budi juga berpesan kepada direksi rumah sakit yang baru untuk memberikan kualitas layanan yang baik, baik dari sisi operasional rumah sakit maupun pelayanan pasien. Selain itu, rumah sakit vertikal juga harus memiliki kemampuan riset dan kemampuan pendidikan yang baik, serta mampu menjadi rumah sakit pengampu di wilayahnya.

“Kualitas layanannya operasionalnya itu harus bagus, keuangannya itu harus bagus, harus ada untungnya, untungnya bukan ditarik oleh saya atau oleh banyak orang, itu nggak. Kita untungnya dibalikin lagi untuk dokternya untuk alatnya untuk risetnya dan yang paling mulia untuk subsidi pasien BPJS yang tidak mampu,” kata Menkes Budi menjelaskan.

Menkes Budi menutup sambutannya dengan harapan bahwa pejabat yang baru saja dilantik dapat bekerja lebih keras menjadikan masyarakat untuk hidup lebih sehat dengan memanfaatkan waktu yang ada.

Adapun, 8 Eselon II yang dilantik, yakni:

  1. dr. DARMAWALI HANDOKO, M.Epid sebagai Kepala Balai besar Laboratorium Biologi Kesehatan Jakarta.
  2. dr. MUHAMMAD BUDI HIDAYAT, M.Kes sebagai Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Yogyakarta.
  3. Dr. EVA SUSANTI, S.Kp, M.Kes sebagai Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Palembang.
  4. dr. SITI NADIA TARMIZI, M.Epid sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.
  5. Dr. dr. IRENE, M.K.M sebagai Kepala Balai besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Makassar.
  6. dr. NIDA ROHMAWATI, M.P.H sebagai Kepala Balai besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat Jakarta.
  7. dr. IMRAN PAMBUDI, M.P.H.M sebagai Direktur Kesehatan Jiwa.
  8. drg. R VENSYA SITOHANG, M.Epid., Ph.D sebagai Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia.

 

Sementara itu, 26 Direksi Rumah Sakit Vertikal adalah:

  1. dr. H. RACHIM DINATA MARSIDI, Sp.B., FINAC., M.Kes sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.
  2. dr. ANDRIAN WIDYANTO, Sp.OG sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.
  3. dr. WAHYU WIDODO, Sp.OT(K) sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta.
  4. dr. TARSISIUS GLORY sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Paru dr. Ario Wirawan Salatiga.
  5. dr. AGUS AKHMADI, M.Kes. sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.
  6. dr. H. ALWI SAMMY, MKM sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Kariadi Semarang.
  7. dr. REZA ADITYA ARPANDY, Sp.S sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.
  8. dr. ENDAH CITRARESMI, Sp.A (K) sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.
  9. dr. ROBINZON GUNAWAN FANGGIDAE, Sp.An. sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Ben Mboi Kupang.
  10. Dr. FAHMI MARUAPE, Sp.A sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. Johannes Leimena Ambon.
  11. dr. M. AZHARI TAUFIK, Sp.An sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta.
  12. Dr. dr. BESTARI JAKA BUDIMAN, Sp. THT sebagai Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat dr. M. Djamil Padang.
  13. dr. DICKY ARMEIN HANAFY, , Sp.PD, Sp.JP sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita Jakarta.
  14. dr. TRIANA PUSPITA DEWI, M.KES sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat dr. Mohammad Hoesin Palembang.
  15. Prof. Dr. dr. SYAHRUL, Sp.S sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono Jakarta.
  16. KEN WIRIANTI, SE, MRM sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar.
  17. Dr. dr. ANDI BASUKI PRIMA BIRAWA, Sp.S (K)., MARS sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Paru dr. H. A. Rotinsulu Bandung.
  18. dr. FAISAL HABIB, Sp.JP sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan.
  19. dr. KAMAL AMIRUDDIN, MARS sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta.
  20. HARTONO, SKM., M.Kes sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.
  21. I GUSTI NGURAH KETUT SUKADARMA, S.Kp, M.Kes sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar.
  22. dr. IKE P. NOYA, Sp.PD sebagai Direktur Perencanaan, Keuangan, dan Layanan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat Ratatotok Buyat.
  23. EVI NURSAFINAH, S.E., M.P.H. sebagai Direktur Perencanaan, Keuangan, dan Layanan Operasional Rumah Sakit Jiwa dr. Soeharto Heerdjan Jakarta.
  24. drg. ADE PALUPI MUCHTAR, MARS sebagai Direktur Layanan Operasional Rumah Sakit Umum Pusat dr. M. Djamil Padang.
  25. drg. NUSATI IKAWAHJU, M.Kes. sebagai Direktur Sumber Daya Manusia, Pendidikan, dan Penelitian Rumah Sakit Umum Pusat dr. Sardjito Yogyakarta.
  26. dr. ARIF RAHMAN SADAD, Sp.KF, M.Si.Med. sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan Strategi Layanan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620 dan alamat email kontak@kemkes.go.id. DJ

Sumber:  Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI

Print Friendly, PDF & Email

Berita Sebelumnya

Vaksinasi MPOX untuk Kelompok Resiko Tinggi: LSL dan GBMSM

Vaksinasi MPOX untuk Kelompok Resiko Tinggi: LSL dan GBMSM

Pemberian vaksin Mpox di Indonesia hanya ditujukan untuk kelompok berisiko tinggi sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) soal pemberian vaksin cacar dan Mpox. Menurut Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Prima...

Alat Kontrasepsi Hanya untuk Pasangan yang Sudah Menikah

Alat Kontrasepsi Hanya untuk Pasangan yang Sudah Menikah

Jakarta, 6 Agustus 2024 Pemerintah telah resmi menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan. Salah satunya memuat upaya pemerintah meningkatkan layanan promotif dan preventif atau mencegah masyarakat menjadi...

Tekan Konsumsi Perokok Anak Dan Remaja

Tekan Konsumsi Perokok Anak Dan Remaja

Jakarta, 2 Agustus 2024 Aturan pengendalian zat adiktif produk tembakau yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan menjadi sorotan publik. Khususnya, aturan...