Mikroorganisme, air, dan bakteri patogen. Itulah tiga komoponen yang saling terkait. Bakteri patogen itu termasuk salah satu jenis mikroorganisme. Dan sumber mikroorganisme yang ada dalam air berasal dari berbagai tempat, seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman, bangkai, kotoran hewan dan manusia, bahan organik, dan lainnya.
Mikroorganisme, air, dan bakteri patogen. Itulah tiga komoponen yang saling terkait. Mikroorganisme merupakan mahluk hidup sederhana yang terbentuk dari satu atau beberapa sel, berupa tumbuhan atau hewan yang biasanya hidup secara parasit maupun saprofit, misalnya bakteri, kapang, dan amuba.
Adapun sumber mikroorganisme yang ada dalam air berasal dari berbagai tempat, seperti udara, tanah, sampah, lumpur, tanaman, bangkai, kotoran hewan dan manusia, bahan organik, dan lainnya. Di sini, dapat dijelaskan bahwa keberadaan air di alam ini dapat menjadi medium pembawa (sebaran) mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan.
Oleh karena itu, keberadaan mikroorganisme patogen dalam air harus kita waspadai. Apalagi pada umumnya mikroorgaisme tersebut berupa bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan. Inilah hubungan dari Mikroorganisme, air, dan bakteri patogen.
Di antara bakteri yang sering menyebabkan penyakit adalah: Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera, Shigella dysenteriae penyebab disentri basiler, Salmonella typhesa penyebab tifus, S. paratyphi penyebab paratifus, dan Entamoeba histolytica penyebab disentri amuba.
Fakta itulah yang menjadi dasar, mengapa menjaga kebersihan air itu menjadi penting dilakukan. Alasan lainnya adalah karena air yang mengandung mikroorganisme patogen ini juga tidak dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga, seperti minum dan memasak. Apalagi, kita tahu kalau air yang tercemar oleh kotoran (manusia/hewan) itu mengandung mikroorganisme patogen yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Faktor Pengaruh Jumlah dan Jenis Mikroorganisme
Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air yang patut kita perhatikan.
Pertama, sumber air. Hal ini sangat berpengaruh terhadap jumlah dan jenis mikroorganisme di dalam air tersebut, diantaranya sumber air hujan, air permukaan, air tanah, air laut, dan lainnya.
Kedua, komponen nutrien dan zat beracun dalam air. Kita tahu, secara alami pada umumnya air itu telah mengandung mineral-mineral yang cukup untuk keperluan kehidupan mikroorganisme.
Dari air buangan itu sendiri, sering mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan oleh spesies mikroorganisme tertentu. Misalnya, golongan saprofit organotrofik sering tumbuh pada air buangan yang mengandung sampah tanaman dan bangkai hewan.
Sementara itu, kondisi air yang beracun juga akan mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme yang ada didalamnya. Sebagai contoh adalah adanya asam-asam organik maupun anorganik, dan khlorin dapat membunuh mikroorganisme di dalam air.
Ketiga, kondisi organisme air. Keberadaan organisme air lainnya di dalam air juga dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme air, seperti protozoa dan plankton dapat membunuh bakteri.
Keempat, faktor fisik. Adanya faktor fisik (suhu, pH, tekanan osmotik, tekanan hidrostatik, aerasi, dan penetrasi sinar matahari) dapat mempengaruhi jumlah dan jenis mikroorganisme yang terdapat di dalam air.
Akhirnya, atas dasar hal-hal di atas, maka kita tentu perlu mewaspadai memasuki musim hujan ini terhadap kemungkinan adanya sebaran bakteri patogen melalui air. Sebab, air itu dapat berperan sebagai medium sebaran bakteri patogen.
Arda Dinata