Buku pedoman teknis pelaksanaan program sanitasi perdesaan padat karya ini sangat membantu Sanitarian dalam menjalankan tugasnya di lapangan. Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya ini, yang mendukung program dalam pencegahan dan penurunan angka Stunting dengan menyediakan sarana dan prasarana fasilitas sanitasi yang layak dan berkualitas.
Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya, Ir. Diana Kusumastuti, M.T., penerbitan Buku Pedoman Teknis Pelaksanaan Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya ini mempunyai tujuan untuk memberikan acuan dan arahan dalam pelaksanaan teknis kegiatan di lokasi penerima manfaat dari program tersebut.
Secara umum pedoman teknis pelaksanaan itu berisikan mengenai latar belakang dan tujuan yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan itu, yaitu: “Dengan disusunnya buku ini diharapkan pelaksana kegiatan Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya dapat memahami tata cara dan tata laksana yang ada serta menerapkan dengan baik di lokasi penerima manfaat,“ ungkap Diana Kusumastuti.
Buku ini, menurut saya sangat cocok dimiliki oleh para Sanitarian. Sebab, dengan mengikuti tata cara pedoman teknis ini diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan memahami tata cara penyediaan sarana dan prasarana fasilitas sanitasi.
Pedoman teknis pelaksanaan itu dapat dipergunakan oleh seluruh pihak terkait. Baik dari aparat pemerintah, sektor swasta, fasilitator pendamping dan masyarakat, termasukan jadi referensi bagi para Sanitarian di masyarakat.
Melalui penyelenggaraan Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya ini, yang mendukung dalam pencegahan dan penurunan angka Stunting dengan menyediakan sarana dan prasarana fasilitas sanitasi yang layak dan berkualitas. Apalagi, program ini dilengkapi dengan kegiatan Promosi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Permberdayaan Masyarakat
Masalah kemiskinan masih menjadi tantangan bagi pemerintah kabupaten/kota, karena merupakan masalah yang harus segera diselesaikan guna meningkatkan perekonomian di kawasan permukiman. Untuk itu, diperlukan intervensi pemerintah untuk meningkatkan akses terhadap infrastruktur dasar permukiman yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Apalagi akses penduduk terhadap sarana air limbah domestik dan persampahan di kawasan desa tertinggal berkaitan erat dengan aspek kesehatan, lingkungan hidup, pendidikan sosial budaya serta kemiskinan. Artinya, dengan tersedianya sarana air limbah domestik dan persampahan serta adanya pemahaman tentang hidup bersih tersebut, maka semakin kecil kasus terhadap gizi buruk dan stunting.
Solusi dalam penyediaan sarana air limbah domestik dan persampahan permukiman khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di lingkungan desa tertinggal itu, dapat teratasi melalui pelaksanaan Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya. Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal/miskin yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja, dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka stunting.
Hadirnya Program Sanitasi Perdesaan Padat Karya ini bertujuan:
- Meningkatkan perluasan akses sanitasi dengan menyediakan prasarana dan sarana sanitasi yang berkualitas, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan kualitas sumber daya air dan lingkungan;
- Meningkatkan pemahaman tentang sanitasi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi masyarakat; dan
- Menciptakan lapangan kerja sementara yang dapat memberikan tambahan pendapatan bagi warga setempat.
Bagi para Sanitarian yang ingin mendapatkan Buku Pedoman Teknis ini, silahkan unduh di bawah ya! Semoga informasi ini bermanfaat dan sukses selalu. Aamiin.